KESEMUTAN berasa senyar ( geranyam - red ) pada
anggota badan, seperti digigit semut, terutama kaki dan tangan. Biasanya
orang yang mengalami kesemutan karena lama duduk tanpa bergerak - gerak
atau tertekan terlalu lama.
Kesemutan bisa jadi merupakan indikasi awal penyakit serius seperti
tumor, kencing manis atau stroke. Menurut dr. Diatri Nari Lastri,
spesialis syaraf RS. Cipto Mangunkusumo, orang cenderung menganggap
enteng kesemutan karena biasanya keluhan itu akan menghilang sendiri.
Padahal menurutnya, ketika kesemutan berarti telah terjadi sesuatu di
tubuh. Kalau gangguan kesemutan itu terjadi pada satu tempat, satu
posisi dan akan menghilang setelah ada perubahan posisi , memang tidak
perlu dikawatirkan.
Orang yang terlalu banyak berbaring atau kurang gerak karena sakit,
lemah atau mengalami obesitas, bisa juga menderita akibat bagian -
bagian tertentu pada tubuhnya terus menerus tertekan. Namun bila
kesemutan yang terjadi pada anggota tubuh cenderung menetap, hilang lalu
timbul lagi, hanya pada satu sisi dari atas ke bawah, itulah yang harus
diwaspadai. Bisa jadi itu sebagai indikasi adanya gejala suatu
penyakit.
SYARAF DAN PEMBULUH DARAH TERTEKAN
Kesemutan yang dalam ilmu kedokteran disebut parestesia yaitu suatu
kondisi adanya sensasi pada permukaan kulit pada bagian tubuh tertentu
yang tidak dipicu rangsangan dari luar. Sensasi itu berupa rasa dingin
atau panas.
Kesemutan bisa terjadi pada siapa saja, yaitu jika syaraf dan pembuluh
darah mengalami tekanan. misalnya, saat duduk bersimpuh atau bersila
terlalu lama. Kondisi itu membuat aliran darah tidak lancar, sehingga
saraf terganggu dan terjadilah kesemutan. Umumnya akan mereda jika
bagian tubuh yang kesemutan digerakkan. Namun bila tak hilang setelah
bagian tubuh digerakkan, atau malahan merambat ke bagian yang lebih
luas, atau bila semula hanya terjadi sekali - sekali dan menjadi kian
sering, atau bila kesemutan menjadi rasa tebal, sebaiknya segera
memeriksakan diri ke dokter.
Kesemutan sebagai bagian dari gejala penyakit, sebenarnya tahap paling
awal dari suatu proses kehilangan rasa.. Kalau tahap parestesia (
kesemutan ) sudah terlampaui akan meningkat pada hypaesthesia ( baal )
sampai akhirnya mengalami anaesthesia ( hilang rasa sama sekali ) .
Kesemutan jenis ini menrupakan gejala penyakit serius.
Kesemutan yang sampai pada tahap anaesthesia dapat terjadi tergantung
penyebabnya, misalnya penyakit tumor di otak. Bila itu penyebabnya, maka
area sensorik yang ada di otak akan membuat kesemutan secara terus -
menerus.
Selain faktor penyebab, kondisi kesehatan seseorang yang buruk dapat
mengakibatkan kesemutan lebih sering terjadi. Misalnya pada penderita
kencing manis dimana pada saat kadar gula darah tinggi yang menyebabkan
peredaran darah tidak lancar, maka akan sering timbul rasa kesemutan
yang rasanya panas di sekitar kedua kaki.
PROSES TERJADINYA KESEMUTAN
Menurut dr. Diatri, kesemutan secara garis besar dijelaskan sebagai
berikut. Sistem saraf sensorik mempunyai prosedur kerja baku. Rangsangan
berupa sentuhan, tekanan, rasa sakit, dan suhu panas atau dingin
diterima oleh reseptor di kulit. Rangsangan itu lalu dikirimkan ke saraf
tepi dan kemudian masuk ke dalam susunan saraf pusat di sumsum tulang
belakang.
Dari situ rangsangan diteruskan ke atas sampai ke thalamus ( pusat
penyebaran impuls - impuls sensorik ). Proses selanjutnya, rangsangan
dikirimkan ke kulit otak ( cerebral cortex ). Pada saat inilah apa yang
dirasakan tadi baru akan disadari oleh penderita. Kalau ada gangguan
dalam jalur sensorik baku tadi maka akan timbul kesemutan.
Kita mesti mewaspadai jika ada gejala lain di luar kesemutan. Karena
kesemutan bisa juga disertai gangguan penglihatan, pendengaran, gabungan
keduanya, atau lainnya. Kalau ada tumor di otak, selain gejala
kesemutan, biasanya disertai pula sakit kepala, muntah - muntah dan
kelumpuhan kecil.
JALANI POLA HIDUP SEHAT
Menurut dr. Diatri nari Lastri, kesemutan yang segera hilang tidak perlu
terlalu dicemaskan. Namun bila kesemutan tak kunjung hilang, maka harus
segera dicari penyebabnya dan dicarikan solusinya.
Kesemutan bisa dicegah dengan cara menghindari faktor pencetusnya,
misalnya duduk terlalu lama dengan posisi kaki ditekuk. Boleh saja duduk
lama, tetapi sebentar - sebentar perlu berdiri dan berjalan agar aliran
darah diseluruh tubuh lancar.
Penting juga untuk menerapkan pola hidup sehat. Hindari makanan yang
mengandung kolesterol tinggi, misalnya makanan goreng - gorengan,
makanan cepat saji yang banyak dijumpai di mana - mana . Memang makanan
cepat sajin itu rasanya lezat, tetapi kandungan kolesterolnya tinggi.
Hindari pula rokok dan alkohol. Kedua zat tersebut telah terbukti tidak
baik untuk kesehatan. Perlu istirahat cukup, perbanyak makan buah -
buahan dan sayuran. minum air putih yang cukup dan lakukan olah raga.
Dengan pola hidup sehat, maka tubuh akan selalu bugar sehingga terhindar
dari penyakit degeneratif, seperti kencing manis dan jantung. Pada
gilirannya, kesemutan juga bisa dihindari.
0 komentar:
Posting Komentar