PETIYINTUNGGAL-SHARE

salam sejahtera oleh petiyintunggal community group

Jumat, 18 Mei 2012

KUALITATIF (SKRIPSI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM)


METODE PENELITIAN
A.    Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. karena dalam proses pengolahan datanya, peneliti mengolah dengan mendeskripsikan data-data yang diperoleh di lapangan yang berupa data-data tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.[53] Dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk mengamati serta menggambarkan bagaimana proses pengorganisasian yang dilakukan Komunitas Nol Sampah Surabaya untuk mengelola sampah kepada masyarakat di RT 06 RW 12 Kelurahan Mojo Kecamatan Gubeng serta perubahan yang terjadi setelah adanya pendampingan dari Komunitas tersebut.
Sebagaimana yang diuraikan Suripan Sadi Hutomo, bahwa penelitian kualitatif bersifat deskriptif diartikan mencatat secara teliti segala gejala atau fenomena yang dilihat dan didengar serta dibacanya (via wawancara atau bukan, catatan lapangan, foto, video tape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dokumen resmi atau bukan dan lain-lain) dan peneliti harus membanding-bandingkan, mengkombinasikan, mengabstraksikan dan menarik kesimpulan.[54]
Penelitian ini bila dilihat kedalaman analisisnya merupakan jenis penelitian diskriptif yang bertujuan menggambarkan secara sistematik dan fakta akurat mengenai segala hal dan upaya-upaya yang dilakukan komunitas nol sampah dalam mengorganisasikan masyarakat baik dilihat dari permasalahan yang dihadapi, kendala positif dan negatifnya, faktor penghambat dan pendukung serta keberhasilan yang dicapai  untuk mengelola sampah. Sebagai wujud pemberdayaan masyarakat, partisipasi sosial, dakwah lingkungan dan sosial ekonomi dalam mewujudkan masyarakat kota yang mampu menjawab perkembangan jaman, serta relevansinya dengan dakwah pemberdayaan  masyarakat.
1.      Subyek Penelitian
Subyek penelitian dalam skripsi ini adalah Komunitas Nol Sampah Surabaya yang mengorganisir masyarakat di RT 06 RW 12 kelurahan Mojo Kecamatan Gubeng untuk mengelola sampah.
2.      Jenis dan Sumber Data
a.       Jenis Data
Berdasarkan sumber dan jenis data dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan sekunder. [55]
1)      Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan. Dalam hal ini data yang dihimpun adalah tentang upaya-upaya yang dilakukan oleh Komunitas Nol Sampah dalam mengorganisasikan masyarakat di RT 06 RW 12 Kelurahan Mojo Kecamatan Gubeng untuk mengelola sampah dengan segala kegiatannya, hal ini diperoleh dari hasil permintaan keterangan dari pihak-pihak yang memberikan jawaban (Informan).
2)      Data sekunder, yaitu sumber data dari dokumentasi sebagai data penunjang. Data yang dihimpun dalam penelitian ini adalah bukti-bukti yang ada di wilayah Kota Surabaya seperti, keberadaan Komunitas Nol Sampah, bentuk-bentuk sosialisasi dan kampanye aktif para aktifis dan khususnya hal-hal yang berkaitan dengan pengorganisasian di kelurahan Mojo Kecamatan Gubeng serta segala sesuatu ada kaitannya dengan penelitian.
b.      Sumber Data
Dari sumber data itu peneliti memperoleh keterangan yang berguna untuk mendukung proses deskripsi dan analisa masalah penelitian. Karena sumber data merupakan salah satu yang paling vital dalam penelitian. Kesalahan dalam menggunakan atau memahami sumber data, maka sumber data yang diperoleh akan meleset dari yang diharapkan. Oleh karena itu, peneliti harus mampu memahami sumber data mana yang mesti digunakan dalam penelitian itu.[56] Dan dalam penelitian ini yang dimaksud kata-kata dan tindakan adalah semua yang dilakukan oleh Komunitas Nol Sampah dan juga sebagian Masyarakat Mojo yang menjadi desa percontohan atau penelitian sebagai data penunjang dalam pengorganisasian masyarakat untuk mengelola sampah.
Adapun sumber data yang dipakai oleh peneliti untuk melengkapi data tersebut adalah:
1.      Informan yaitu orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian.[57] Informasi yang dipakai  dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai pihak, diantaranya:
a.       Hermawan Some (37 th), pimpinan Komunitas Nol Sampah.
b.      Moh. Rahman (27 th), (partner/anggota) yang sekarang fokus ke bidang lingkungan Mangrove
c.       Hani (27 th), (bendahara dan bidang lainnya) yang sekarang terfokus ke bidang di Dewan kota Surabaya dan
d.      Para anggota lainnya seperti  Hendra, Dita, Maya, Prigi dan Elin, serta masyarakat dikelurahan Mojo seperti Agus (67 th) Katua RW setempah, ibu Jayadi (35 th) Selaku ketua UMK Asri (Kelompok Swadaya Masyarakat) dan anggota masyarakat lainnya. Dari sebelumnya sudah ditentukan oleh peneliti berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria yang dimaksud seperti: pengetahuan dan pengalaman tentang kondisi alamiah subyek.
Keterangan-keterangan yang menjadi informasi tersebut, sebagai upaya merekonstruksi bagaimana seseorang atau suatu kelompok (keseluruhan), perlu dinyatakan secara jelas di dalam usulan atau rancangan penelitian.
2.      Dokumen, pada umumnya data yang tercantum dalam berbagai jenis dokumen itu merupakan satu-satunya alat untuk mempelajari permasalahan tertentu, adapun dokumen yang di pakai oleh peneliti yaitu berupa tulisan atau catatan transkrip, buku, brosur, laporan, artikel, majalah dan lain sebagainya yang ada hubungannya dengan masalah yang dibahas dalam penelitian. Maksudnya untuk mengetahui lokasi wilayah penelitian, keadaan ekonomi, pendidikan, keagamaan khususnya tentang pengorganisasian masyarakat yang dilakukan oleh komunitas nol sampah serta data-data yang terkait dengan fokus penelitian.
Dengan ini dokumen-dokumen yang didapat oleh peneliti di lokasi penelitian seperti: dokumen-dokumen dari kantor kelurahan Mojo, foto-foto kegiatan daur ulang sampah dan dokumen-dokumen lainnya yang terlampir di penelitian ini.
3.      Tahap-tahap Penelitian
Tahap-tahap penelitian ini merupakan gambaran tentang keseluruhan perencanaan, pelaksanaan pengumpulan data dan analisa data. Adapun tahap-tahap penelitian itu adalah:
a.       Tahap Pra Lapangan
Pada tahap ini peneliti berusaha menyusun rancangan penelitian, memilih lokasi penelitian, mengurus surat izin penelitian, menjajaki keadaan yang ada di lapangan, memilih informan yang terlibat langsung dan juga paham tentang program-program atau aktivitas-aktivitas yang ada di lokasi penelitian sehingga data awal bisa dikumpulkan dengan mudah.
Ada enam tahap kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian, diantaranya adalah:
1.      Menyusun rancangan penelitian.
Sebelumnya peneliti terlebih dahulu mencari lokasi penelitian yang sesuai dengan jurusan PMI yang akan dijadikan objek penelitian. Kemudian peneliti membuat matrik usulan judul, yang isinya konteks penelitian, fokus penelitian dan judul penelitian yang diajukan ke ketua jurusan untuk disetujui.
2.      Memilih lapangan penelitian.
Dalam menentukan lapangan penelitian itu dilakukan peneliti dengan menjajaki dan mencari informasi sesuai dengan judul yang telah disetujui. Setelah langkah penentuan selesai, langkah selanjutnya adalah memilih lapangan atau lokasi penelitian. Lokasi penelitian yang dipilih oleh peneliti bertempat di Kelurahan Mojo kecamatan Gubeng Surabaya yang bertempat di  RT 06 RW 12 yang di dampingi oleh LSM Nol Sampah.
3.      Mengurus perizinan.
Setelah judul sudah disetujui oleh ketua jurusan selanjutnya peneliti  mengurus surat izin penelitian ke dekan fakultas dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya untuk ditandatangani, selanjutnya diserahkan kepada koeordinator Komunitas Nol Sampah dan ketua KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) RT 06 RW 12 dengan tembusan kepala desa untuk mendapatkan persetujuan melakukan penelitian di Kelurahan Mojo, lebih fokusnya meneliti proses pengorganisasian masyarakat dengan pendampingan yang dilakukan oleh LSM untuk mengelola sampah secara swadaya masyarakat.
4.      Menjajaki dan menilai lapangan.
Peneliti menjajaki lapangan peneitian untuk meneliti keadaan, situasi, latar belakang, dan konteksnya apakah sudah sesuai dengan masalah yang akan diteliti.
5.      Memilih dan memanfaatkan informan.
Informan merupakan orang yang terlibat dalam penelitian, dalam penelitian ini peneliti melakukan pemilihan terhadap informan yang akan memberikan informasi mengenai permasalahan yang akan dibahas.
6.      Menyiapkan perlengkapan penelitian.
Dalam menyiapkan perlengkapan penelitian, peneliti menggunakan alat bantu berupa  buku, alat tulis, dan kamera digital untuk menunjang penelitian ini.
b.      Tahap Pekerjaan Lapangan
Pada tahap ini peneliti berusaha memahami latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan menjalin keakraban dengan Komunitas Nol Sampah dan warga masyarakat Kelurahan Mojo Kecamatan Gubeng Surabaya, mempelajari situasi dan kondisi di lokasi penelitian dan berperan serta sambil mengumpulkan data dengan cara mencatat data, meneliti suatu latar yang di dalamnya terdapat pertentangan serta analisis di lapangan
c.       Tahap Analisa Data
Tahap yang terakhir dalam penelitian adalah tahap analisis data. Pada tahap ini peneliti mengorganisasikan data yang sudah masuk, baik berupa foto, gambar, dokumen, dan sebagainya. Analisa data dalam hal ini adalah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode dan mengkategorikan tentang semua yang berkaitan dengan pengorganisasian yang dilakukan oleh Komunitas Nol Sampah.
4.      Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.[58] Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
a.       Metode observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Dalam menggunakan metode observasi ini peneliti melakukan pengamatan terlibat dan ingatan terhadap observasi yang telah dilakukan sebelumnya. Untuk itu agar data yang dikumpulkan mendapatkan kevalidan, peneliti menggunakan alat-alat yang diperlukan seperti: alat tulis, catatan-catatan, tape recorder dan lain-lain.
Metode observasi alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala yang diteliti.[59]
Dalam tahap ini peneliti mengamati secara langsung kondisi dan situasi di lokasi penelitian, Komunitas Nol Sampah Surabaya dan masyarakat Kelurahan Mojo sebagai studi kasus penelitian. Disamping itu peneliti juga akan berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi yang dilakukan Komunitas Nol Sampah yakni sosialisasi, pelatihan dan pendampingan di masyarakat tersebut. 
Dalam merealisasikan proses observasi ini peneliti bersama-sama dengan Masyarakat Kelurahan Mojo dan Fasilitator dari Komunitas Nol Sampah  menuju ke lokasi penelitian (masyarakat) dan mengikuti semua aktifitasnya untuk mengelola sampah.
b.      Metode Wawancara atau Interview
Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu.[60] Dengan menggunakan metode ini maka seorang pewawancara (Interviewer) akan dapat mencatat gejala, reaksi dan informasi selengkap dan setepat mungkin.
c.       Dokumentasi
Dalam melaksanakan penelitian di Komunitas Nol Sampah, metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data-data tentang latar belakang obyek penelitian yang telah di dokumentasikan, seperti kondisi geografis dan topografi, kondisi sosial budaya, perekonomian, keagamaan, pendidikan, di Kelurahan Mojo serta keberadaan Komunitas Nol Sampah, Visi dan Misinya  serta segala sesuatu yang berkaitan dengan Penelitian Mengenai pengorganisasian masyarakat yang dilakukan oleh Komunitas Nol Sampah di Kelurahan Mojo untuk mengelola sampah.
Jadi digunakan dokumentasi dalam penelitian ini adalah untuk saling melengkapi dalam menemukan data yang sebenarnya tentang gejala penelitian bersama-sama dengan metode interview, observasi yang telah di uraikan terdahulu sehingga terhindar dari kesalah pahaman dan salah pengertian serta kekeliruan terhadap permasalahan-permasalahan peneliti.
Pengamatan berperan serta dan wawancara mendalam dapat pula dilengkapi dengan analisis dokumen seperti otobiografi, memo, catatan harian, surat-surat pribadi, berita koran, artikel, majalah, brosur, buletin dan foto-foto.[61] Metode atau teknik ini sangat mendukung dalam rangka melengkapi data-data sekunder dan memanfaatkan sumber-sumber dokumen yang ada di Komunitas Nol Sampah dan di Kelurahan Mojo. Disamping itu dokumentasi dapat berupa gambar/foto yang peneliti ambil di lokasi penelitian.
5.      Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini peneliti menganalisis data dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif yang dimulai dari analisis berbagai data yang terhimpun dari suatu penelitian kemudian bergerak ke arah pembentukan kesimpulan. Oleh karena itu analisa data dilakukan untuk mengorganisasikan data-data yang terkumpul, terdiri dari catatan lapangan, komentar peneliti, gambar, dokumen berupa laporan, artikel dan sebagainya.
Dalam penelitian kualitatif analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan pola apa yang penting dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.[62]
Dalam penelitian ini, data-data yang sudah terkumpul melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi di urutkan dan diorganisasikan dalam kategori atau pokok-pokok bahasan kemudian selanjutnya diusulkan dan diuraikan sedemikian rupa setelah itu dikaitkan dengan teori yang ada.


6.      Teknik Keabsahan Data
Teknik ini merupakan faktor yang paling penting dalam penelitian karena faktor ini yang menentukan dalam penelitian kualitatif, untuk mendapatkan validitas dan realitas data.
Disadari atau tidak setiap penelitian pasti ada sumber data yang lemah dan ada pula sumber data yang dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu untuk mendapatkan data-data yang betul-betul valid, bisa di cek ulang dengan menggunakan teknik keabsahan data. Agar tidak terjadi kesalahan dalam penelitian, maka peneliti memakai tiga cara pemeriksaan:
a.       Perpanjangan Keikutsertaan
Sebagaimana telah diketahui dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrument penelitian. Keikutsertaan peneliti dalam aktivitas pengumpulan data akan sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan penelitian ini, tentunya tidak dapat diwakilkan begitu saja lewat orang lain. Karenanya keikutsertaan peneliti dalam penelitian ini juga tidak dilakukan dalam waktu yang singkat, tetapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan peneliti pada latar penelitian.[63]
Perpanjangan keikutsertaan dimaksudkan untuk mempelajari keadaan di lapangan yang berkaitan dengan data atau informasi yang diperoleh peneliti, hal ini dapat menguji ketidakbenaran informasi yang diperkenalkan oleh distorsi, baik yang berasal dari diri sendiri maupun dari responden dan membangun subyek.
Dalam melakukan penelitian ini peneliti melakukan keikutsertaan pada wilayah penelitian dengan sangat intens, peneliti menggunakan waktu yang ada pada perizinan untuk penelitian skripsi itu secara maksimal.
b.      Ketekunan Pengamatan
Pada ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari, yakni peneliti melakukan dengan cara menelaah kembali data yang terkait dengan fokus masalah penelitian, sehingga data tersebut dapat dipahami, tidak diragukan lagi dan dapat dipertanggungjawabkan dan kemudian peneliti memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Dengan kata lain, jika perpanjangan keikutsertaan menyediakan lingkup, maka ketekunan pengamatan menyediakan kedalaman.[64]
Ketekunan atau keajegan pengamat adalah sejauh mana pengamat mampu menganalisa data-data yang ada di lapangan secara jelas dan rinci. Ketekunan atau keajegan pengamat adalah sebagai upaya untuk memahami pola perilaku, situasi, kondisi, dan proses tertentu sebagai pokok penelitian. Dalam hal ini peneliti dapat mengetahui upaya-upaya yang dilakukan oleh Komunitas Nol Sampah dalam mengorganisasikan masyarakat untuk mengelola Sampah, sejauh mana keberhasilan yang didapatkan, dan faktor pendukung maupun penghambat dalam pelaksanaan program tersebut.
c.       Triangulasi
Triangulasi adalah Teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.[65]
Tujuan triangulasi adalah untuk mengecek kebenaran data tertentu dengan membandingkannya dengan data yang diperoleh dari sumber lain, pada berbagai fase penelitian lapangan, pada waktu yang berlainan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber, yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan jalan:
1.      Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara
Dalam tahap ini peneliti membandingkan data hasil pengamatan (observasi) peneliti dengan hasil wawancara yang diperoleh dan informan-informan yang ada. Dalam proses ini akan ditemukan apakah data yang diperoleh dan hasil wawancara dengan informan sesuai dengan data yang telah peneliti temukan di lapangan.
2.      Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dengan masyarakat
Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu
3.      Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang terkait di dalamnya.
4.      Membandingkan apa yang dikatakan orang secara umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, dalam hal ini peneliti membandingkan antara yang dikatakan oleh masyarakat sekitar dengan yang di katakan pengelola lembaga



[53] Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), h. 3
[54] Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2001), h. 32.
[55] Tatang M, Tamrin, Menyusun Rencana Penelitian (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1990), h. 93
[56] Burhan Bungi Metodologi Penelitian Sosial (Format-Format Kuantitatif dan Kualitatif). Airlangga University Press. 2001). h. 129
[57] Lexy  J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 132.
[58] Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1999), hal. 211 
[59] Cholid Narbuko, Abu Achmadi, Metode Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), hal. 70
[60] Deddy Mulyana Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Rosdakarya), h. 180
[61] Dedy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif…..hal.195
[62] Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, hal. 248
[63] Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 327.
[64] Ibid
[65] Ibid

0 komentar:

Posting Komentar