PETIYINTUNGGAL-SHARE

salam sejahtera oleh petiyintunggal community group

Minggu, 25 November 2012

Dampak Negatif Memakai Softlens



        Lensa Kontak, lensa kontak dan kaca mata biasa mempunyai fungsi yang sama, keduanya merupakan alat bantu penglihatan, hanya saja cara penggunaannya yang berbeda. penggunaan kaca mata saya rasa anda semua sudah tahu, yaitu tinggal menggatungkan saja di kedua telinga. berbeda dengan lensa kontak, lensa kontak penggunaanya ditempel secara langsung di kornea mata penggunanya.
        ada dua jenis lensa kontak, yaitu hard contact lens dan soft contact lens atau yang biasa dikenal dengan soft lens. sedikit cerita tentang soft lens dan hard lens :
Softlens, tidak lah berposisi sebagai pengganti hard contact lens, tapi hanya merupakan pelengkap keberadaan lensa kontak. Terbukti hingga saat ini, lensa kontak berbahan rigid/kaku masih tetap dibuat, bahkan terus dikembangkan, sebab ada beberapa keunggulan fungsi yang tidak dapat tergantikan oleh lensa kontak lunak/softlens. Salah satunya adalah kemampuan dalam membentuk ulang (reforming) kontur permukaan kornea, sehingga dipakai dalam proses orthokeratology untuk mengatasi myopia ringan. Lensa kontak kaku juga dapat mengeliminasi efek dari tidak ratanya kontur kelengkungan kornea, misalnya pada kasus astigmatisme irregular yang disebabkan oleh kontur lengkung kornea yang tidak beraturan. Kedua hal tersebut sampai saat ini tidak dapat dilakukan dengan menggunakan softlens. seiring dengan perkembangan jaman lensa kontak yang dulunya bertujuan sebagai alat bantu penglihatan,
       Seperti yang telah tertulis di atas, lensa kontak selain sebagai alat bantu penglihatan juga mempunyai kemampuan dalam membentuk ulang (reforming) kontur permukaan kornea. tapi anda harus tetap hati hati dalam menggunakan lensa kontak. adalah hal yang wajar jika suatu kegiatan ada resiko yang baik dan juga resiko yang buruk. begitu juga dengan penggunaan lensa mata. anda pun juga harus  hati-hati dengan resiko  penggunaan lensa kontak, seperti mara merah, iritasi, masukknya benda asing pada bola mata, dan lain lain.
sangat dianjurkan bagi anda pengguna lensa kontak untuk selalu menjaga kebersihan, karena jika tidak dapat mengakibatkan masalah mata yang cukup serius seperti mata kering, penglihatan menjadi kabur, gatal hingga kebutaan.
         Pada awalnya, lensa kontak memang dibuat dari bahan yang rigid/kaku, yang setelah muncul adanya softlens, maka lensa kontak tersebut sering disebut dengan hard contact lens. Kaca lah material yang dipakai sebagai bahan lensa kontak pada saat awal diperkenalkan, sekitar tahun 1887. Baru pada sekitar tahun 1936, plastik mulai diperkenalkan sebagai bahan pembuatan lensa kontak. Namun hanya bagian pinggir lensa kontak yang menggunakan plastik, sedangkan pada bagian zona optiknya (tengah) masih menggunakan kaca. Pengaplikasian bahan plastik untuk seluruh bagian lensa kontak baru dimulai pada tahun 1946. Plastik jenis PMMA adalah yang paling sering dipakai.
     Eksperimen pembuatan soft contact lens baru dilakukan pada akhir – akhir tahun 1950 dengan menggunakan hydroxyethyl methacrylate (HEMA), yaitu sejenis bahan polymer yang dapat mengandung air, yang dibuat oleh Dr. Drahoslav Lim. Bahan ini terus dikembangkan dan masih digunakan sebagai bahan softlens hingga masa sekarang ini.
Konsekuensi dari kurang memperhatikan kebersihan lensa kontak memang sangat fatal bagi kondisi mata. Banyak orang yang tidak cuci tangan sebelum memakaikan lensa kontak pada mata. Hal ini bisa memicu terjadinya iritasi yang jika dibiarkan bisa menjadi infeksi parah.
       Menurut Dr. H. Dwight Cavanagh, seorang profesor ahli mata dari Southwestern Medical Center, Amerika Serikat dalam tulisannya “Eye and Contact Lens” pada 2003, mengungkapkan sebanyak 2.500 pengguna lensa kontak mengalami “corneal ulcers”. Hal itu terjadi pada pengguna yang menggunakan lensa kontak setiap hari.
         Corneal ulcer yaitu kondisi dimana terdapat luka terbuka pada kornea. Hal ini sering disebabkan oleh infeksi dan luka kecil atau goresan yang bisa terjadi akibat penggunaan lensa kontak yang kurang hati-hati.
Gejala yang timbul biasanya produksi air mata yang meningkat, sensitif terhadap cahaya, pandangan menjadi kabur, gatal dan nyeri. Jika gejala tersebut dibiarkan dan tidak dilakukan perawatan intensif bisa memicu terjadinya kebutaan.
        Mungkin ada beberapa dari anda yang sudah mengetahuinya. Softlens tidak hanya digunakan untuk kepentingan estetika saja tetapi sudah banyak yang menggunakan softlens sebagai life style atau gaya hidup. Tetapi meskipun ada kesan tersendiri ketika anda memakai softlens, sudah banyak lembaga yang mengungkapkan dampak negatif memakai softlens
     American Optometric Association (AOA) mengungkapkan kalau penggunaan softlens dekoratif (hanya untuk memperindah bola mata semata) akan sangat berbahaya jika tanpa konsultasi dokter.  Apabila tanpa konsultasi dokter, kemungkinan besar para kosumen lensa dekoratif ini tidak memiliki pengetahuan yang cukup bagaimana membersihkan dan memasang lensa dengan baik. Jika hal ini terjadi maka sudah pasti para konsumen tersebut sudah berani mengambil resiko menginfeksi mata mereka dengan bakteri, atau kerusakan yang signifikan pada fungsi mata, dan yang lebih parah adalah kehilangan penglihatan.Lensa dekoratif memiliki resiko yang sama dengan lensa korektif (untuk mata minus atau plus). Oleh karena itu jangan pernah memakai lensa dekoratif tanpa informasi dari dokter.
 
Berikut merupakan dampak negatif memakai softlens:
  1. Infeksi serius pada mata (Acanthamoeba Keratitis). Jika kebersihan dari lensa tidak terjaga dengan baik, mata Anda bisa mengalami infeksi. Maka jagalah kebersihan soft lens Anda, sebelum dan setelah menggunakannya, agar terhindar dari efek samping yang ditimbulkan. Karena infeksi pada mata bisa menjadi lebih menyakitkan daripada bagian tubuh lainnya.
  2. Katarak / kekeruhan pada mata.
  3. Mata menjadi kurang peka karena permukaan kornea yang sangat sensitif sering tersentuh.
  4. Yang paling menakutkan adalah Kebutaan.
  5. Ketika menggunakan soft lens, terkadang mata Anda merasakan sensasi seperti terbakar. Mata memang sensitif, sehingga ketika terkena debu mata mudah menjadi merah. Dengan menggunakan soft lens, mata yang merah tersebut bisa berlanjut kepada peradangan dengan cepat. Benjolan dan bengkak bisa timbul pada kelopak mata. Benjolan seperti itulah yang membuat Anda sulit untuk menggunakan soft lens kembali dan harus menunggu mata untuk sembuh seperti sedia kala.
  6. Efek samping lain yang sering terjadi dari penggunaan soft lens walam waktu yang cukup lama adalah mata menjadi kering dan gatal. Kondisi tersebut pastilah tidak menyenangkan untuk melihat dan beraktivitas.
  7. Salah satu efek samping yang kerap tidak disadari oleh pengguna soft lens adalah alergi mata. Alergi berupa mata merah sering dialami ketika Anda melepaskan soft lens. Mungkin ini kerap terjadi pada mata Anda, namun hal tersebut sering tidak disadari dan tetap menggunakannya. Soft lens sebenarnya tidak boleh digunakan lebih dari 8 jam setiap harinya, untuk menjaga mata tetap dalam keadaan sehat dan normal. Jangan lupa pula untuk mengganti soft lens secara rutin sesuai dengan kemampuan dari masa pakainya, ada produk yang bertahan hanya untuk 1 bulan, ada pula yang masa pakainya hingga 3 hingga 6 bulan.
     
Berikut saran dari AOA supaya dampak negatif memakai softlens dapat diminimalisir :
  1. Temui dokter / ahli mata untuk mencari informasi dan mendapatkan lensa yang sesuai untuk mata anda dan layak pakai.
  2. Jika anda akan menyentuh lensa cucilah tangan terlebih dahulu.
  3. Selalu lepas softlens anda ketika anda tidur.
  4. Membersihkan lensa secara rutin. Cara membersihkan yang baik adalah : usap lensa kontak dengan jari dan bilas dengan cairan pembersih sebelum menyimpan lensa dalam wadah yang sudah berisi cairan pembersih.
  5. Simpanlah wadah lensa kontak di tempat yang lembab dan terlindung dari cahaya matahari langsung
  6. Gantilah wadah lensa setiap minimal 3 bulan sekali.
  7. Untuk menyimpan lensa, gunakan cairan pembersih yang masih baru. Jangan gunakan cairan yang sudah dipakai, meskipun terlihat bersih tetapi mengandung bakteri yang bisa membahayakan mata anda.
  8. Patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai anjuran dokter.
  9. Temui dokter mata anda untuk memeriksakan mata anda secara rutin.
Artikel dan tips diatas dapat dpakai jika perlu dan dibuat bukan untuk membuat anda takut menggunakan lensa kontak, tapi bertujuan agar para pengguna lensa kontak menjaga kebersihan dan berhati-hati terhadap kesehatan organ matanya.


Sumber dari : vivanews.com, optiknisna.info, gambar : id.wikipedia.org, catatanaphe.blogspot.com, ridwanaz.com, dan oktomagazine.com