Lensa Kontak, lensa kontak dan kaca mata biasa mempunyai fungsi yang
sama, keduanya merupakan alat bantu penglihatan, hanya saja cara
penggunaannya yang berbeda. penggunaan kaca mata saya rasa anda semua
sudah tahu, yaitu tinggal menggatungkan saja di kedua telinga. berbeda
dengan lensa kontak, lensa kontak penggunaanya ditempel secara langsung
di kornea mata penggunanya.
ada dua jenis lensa kontak, yaitu hard contact lens dan soft contact lens atau yang biasa dikenal dengan soft lens. sedikit cerita tentang soft lens dan hard lens :
Softlens, tidak
lah berposisi sebagai pengganti hard contact lens, tapi hanya merupakan
pelengkap keberadaan lensa kontak. Terbukti hingga saat ini, lensa
kontak berbahan rigid/kaku masih tetap dibuat, bahkan terus
dikembangkan, sebab ada beberapa keunggulan fungsi yang tidak dapat
tergantikan oleh lensa kontak lunak/softlens. Salah satunya adalah
kemampuan dalam membentuk ulang (reforming) kontur permukaan kornea,
sehingga dipakai dalam proses orthokeratology untuk mengatasi myopia
ringan. Lensa kontak kaku juga dapat mengeliminasi efek dari tidak
ratanya kontur kelengkungan kornea, misalnya pada kasus astigmatisme
irregular yang disebabkan oleh kontur lengkung kornea yang tidak
beraturan. Kedua hal tersebut sampai saat ini tidak dapat dilakukan
dengan menggunakan softlens. seiring dengan perkembangan jaman lensa
kontak yang dulunya bertujuan sebagai alat bantu penglihatan,
Seperti
yang telah tertulis di atas, lensa kontak selain sebagai alat bantu
penglihatan juga mempunyai kemampuan dalam membentuk ulang (reforming)
kontur permukaan kornea. tapi anda harus tetap hati hati dalam
menggunakan lensa kontak. adalah hal yang wajar jika suatu kegiatan ada
resiko yang baik dan juga resiko yang buruk. begitu juga dengan
penggunaan lensa mata. anda pun juga harus hati-hati dengan resiko
penggunaan lensa kontak, seperti mara merah, iritasi, masukknya benda
asing pada bola mata, dan lain lain.
sangat dianjurkan bagi anda
pengguna lensa kontak untuk selalu menjaga kebersihan, karena jika tidak
dapat mengakibatkan masalah mata yang cukup serius seperti mata kering,
penglihatan menjadi kabur, gatal hingga kebutaan.
Pada awalnya, lensa kontak memang dibuat dari bahan yang rigid/kaku, yang setelah muncul adanya softlens, maka lensa
kontak tersebut sering disebut dengan hard contact lens. Kaca lah
material yang dipakai sebagai bahan lensa kontak pada saat awal
diperkenalkan, sekitar tahun 1887. Baru pada sekitar tahun 1936, plastik
mulai diperkenalkan sebagai bahan pembuatan lensa kontak. Namun hanya
bagian pinggir lensa kontak yang menggunakan plastik, sedangkan pada
bagian zona optiknya (tengah) masih menggunakan kaca. Pengaplikasian
bahan plastik untuk seluruh bagian lensa kontak baru dimulai pada tahun
1946. Plastik jenis PMMA adalah yang paling sering dipakai.
Eksperimen pembuatan soft contact lens baru dilakukan pada akhir –
akhir tahun 1950 dengan menggunakan hydroxyethyl methacrylate (HEMA),
yaitu sejenis bahan polymer yang dapat mengandung air, yang dibuat oleh
Dr. Drahoslav Lim. Bahan ini terus dikembangkan dan masih digunakan
sebagai bahan softlens hingga masa sekarang ini.
Konsekuensi
dari kurang memperhatikan kebersihan lensa kontak memang sangat fatal
bagi kondisi mata. Banyak orang yang tidak cuci tangan sebelum
memakaikan lensa kontak pada mata. Hal ini bisa memicu terjadinya
iritasi yang jika dibiarkan bisa menjadi infeksi parah.
Menurut
Dr. H. Dwight Cavanagh, seorang profesor ahli mata dari Southwestern
Medical Center, Amerika Serikat dalam tulisannya “Eye and Contact Lens”
pada 2003, mengungkapkan sebanyak 2.500 pengguna lensa kontak mengalami
“corneal ulcers”. Hal itu terjadi pada pengguna yang menggunakan lensa
kontak setiap hari.
Corneal ulcer yaitu kondisi dimana terdapat
luka terbuka pada kornea. Hal ini sering disebabkan oleh infeksi dan
luka kecil atau goresan yang bisa terjadi akibat penggunaan lensa kontak
yang kurang hati-hati.
Gejala yang timbul biasanya produksi air
mata yang meningkat, sensitif terhadap cahaya, pandangan menjadi kabur,
gatal dan nyeri. Jika gejala tersebut dibiarkan dan tidak dilakukan
perawatan intensif bisa memicu terjadinya kebutaan.
Mungkin ada beberapa dari anda yang sudah mengetahuinya. Softlens tidak
hanya digunakan untuk kepentingan estetika saja tetapi sudah banyak
yang menggunakan softlens sebagai life style atau gaya hidup. Tetapi
meskipun ada kesan tersendiri ketika anda memakai softlens, sudah banyak
lembaga yang mengungkapkan dampak negatif memakai softlens.
American
Optometric Association (AOA) mengungkapkan kalau penggunaan softlens
dekoratif (hanya untuk memperindah bola mata semata) akan sangat
berbahaya jika tanpa konsultasi dokter. Apabila tanpa konsultasi
dokter, kemungkinan besar para kosumen lensa dekoratif ini tidak
memiliki pengetahuan yang cukup bagaimana membersihkan dan memasang
lensa dengan baik. Jika hal ini terjadi maka sudah pasti para konsumen
tersebut sudah berani mengambil resiko menginfeksi mata mereka dengan
bakteri, atau kerusakan yang signifikan pada fungsi mata, dan yang lebih
parah adalah kehilangan penglihatan.Lensa dekoratif memiliki resiko
yang sama dengan lensa korektif (untuk mata minus atau plus). Oleh
karena itu jangan pernah memakai lensa dekoratif tanpa informasi dari
dokter.
Berikut merupakan dampak negatif memakai softlens:
- Infeksi serius pada mata (Acanthamoeba Keratitis). Jika kebersihan dari lensa tidak terjaga dengan baik, mata Anda bisa mengalami infeksi. Maka jagalah kebersihan soft lens Anda, sebelum dan setelah menggunakannya, agar terhindar dari efek samping yang ditimbulkan. Karena infeksi pada mata bisa menjadi lebih menyakitkan daripada bagian tubuh lainnya.
- Katarak / kekeruhan pada mata.
- Mata menjadi kurang peka karena permukaan kornea yang sangat sensitif sering tersentuh.
- Yang paling menakutkan adalah Kebutaan.
- Ketika menggunakan soft lens, terkadang mata Anda merasakan sensasi seperti terbakar. Mata memang sensitif, sehingga ketika terkena debu mata mudah menjadi merah. Dengan menggunakan soft lens, mata yang merah tersebut bisa berlanjut kepada peradangan dengan cepat. Benjolan dan bengkak bisa timbul pada kelopak mata. Benjolan seperti itulah yang membuat Anda sulit untuk menggunakan soft lens kembali dan harus menunggu mata untuk sembuh seperti sedia kala.
- Efek samping lain yang sering terjadi dari penggunaan soft lens walam waktu yang cukup lama adalah mata menjadi kering dan gatal. Kondisi tersebut pastilah tidak menyenangkan untuk melihat dan beraktivitas.
- Salah satu efek samping yang kerap tidak disadari oleh
pengguna soft lens adalah alergi mata. Alergi berupa mata merah sering
dialami ketika Anda melepaskan soft lens. Mungkin ini kerap terjadi pada
mata Anda, namun hal tersebut sering tidak disadari dan tetap
menggunakannya.
Soft lens sebenarnya tidak boleh digunakan lebih dari 8 jam setiap
harinya, untuk menjaga mata tetap dalam keadaan sehat dan normal. Jangan
lupa pula untuk mengganti soft lens secara rutin sesuai dengan
kemampuan dari masa pakainya, ada produk yang bertahan hanya untuk 1
bulan, ada pula yang masa pakainya hingga 3 hingga 6 bulan.
Berikut saran dari AOA supaya dampak negatif memakai softlens dapat diminimalisir :
- Temui dokter / ahli mata untuk mencari informasi dan mendapatkan lensa yang sesuai untuk mata anda dan layak pakai.
- Jika anda akan menyentuh lensa cucilah tangan terlebih dahulu.
- Selalu lepas softlens anda ketika anda tidur.
- Membersihkan lensa secara rutin. Cara membersihkan yang baik adalah : usap lensa kontak dengan jari dan bilas dengan cairan pembersih sebelum menyimpan lensa dalam wadah yang sudah berisi cairan pembersih.
- Simpanlah wadah lensa kontak di tempat yang lembab dan terlindung dari cahaya matahari langsung
- Gantilah wadah lensa setiap minimal 3 bulan sekali.
- Untuk menyimpan lensa, gunakan cairan pembersih yang masih baru. Jangan gunakan cairan yang sudah dipakai, meskipun terlihat bersih tetapi mengandung bakteri yang bisa membahayakan mata anda.
- Patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai anjuran dokter.
- Temui dokter mata anda untuk memeriksakan mata anda secara rutin.
Sumber dari : vivanews.com, optiknisna.info, gambar : id.wikipedia.org, catatanaphe.blogspot.com, ridwanaz.com, dan oktomagazine.com